Anda harus membedakan antara pekerja keras dengan pengila kerja. Kedua mempunyai karakteristik yang hampir sama. Namun, sangat berbeda dalam pengaplikasian. Dimanan pekerja keras menyelesaikan tugas semaksimal mungkin. Dia akan sangat tekun dan teliti untuk menghasilkan produk terbaik. Sedangkan gila kerja adalah mereka yang identik dengan tidak memberi waktu tubuh untuk istirahat. Bahkan mereka kerap mengambil jam lembur untuk memaksimalkan pendapatan. Sampai disini terlihat bahwa gila kerja bukan sesuatu yang baik bagi tubuh.
Jepang menjadi salah satu negara yang sering dikaitkan dengan pengaturan jam kerja cukup ketat. Bahkan kebiasaan mereka kerja bisa sangat membahayakan. Misalnya saja, pekerja di Jepang sering mengambil jam lembur. Berhubung sudah menjadi kebiasaan. Mereka yang tidak mengambil lembur malah dianggap aneh. Tepat, kondisi tersebut juga menunjukan saking tingginya tingkat homogen di Negeri Sakura itu.
Tidak sampai disitu orang-orang Jepang-pun tidak terbiasa mengambil cuti. Bahkan kian menengangkan karena sikap mereka yang begitu mengabdi pada satu perusahaan. Anda tidak perlu heran bahwa di Jepang orang hanya akan bekerja pada satu tempat sampai dia pensiun. Bukan sesuatu yang aneh jika Jepang menjadi negara dengan tingkat kematian mendadak tertinggi. Kematian ini biasanya dikarenakan oleh kelelehan kerja.
Tepat, inilah ancaman bagi pengila kerja. Penelitian mengungkap bahwa tubuh tak mengalami penurunan tingkat kerja saat kebanyakan mengambil jam kerja. Seperti yang diketahui bahwa saat Anda istirahat secara otomatis tubuh melakukan recovery. Jadi, ketahanannya lebih kuat serta peningkatan fokus kian tajam.